FF ini pernah di share di koreanchingu.wordpress.com ^_^
Tittle : TWIN’S (oneshoot)
Author : Kim Nhara
Genre : Family, Romance
Main Cast : Min Ha ‘Nine Muse’ as Nam Hae Yoon dan Nam Ji Yoon. L Kim as Kim Sung Won.
Other Cast : Nam Woo Hyun as Lee Yun Seung (sahabat Nam Hae Yoon dan teman Kim Sung Won).
Twitter Author : @Lachychera dan @Lachychera2
“Hae Yoon!!!” panggil Lee Yun Seung.
“Ne??” jawabku sambil menghampirinya yang tengah bertengger di ambang pintu.
“Sung Won mau bertemu denganmu. Sepulang sekolah dia menunggumu di halte depan sekolah.” Kata Yun Seung lalu pergi.
“Gomawo!!!” teriakku saking senangnya.
Aku Nam Hae Yoon. Aku adalah adik kembar Nam Ji Yoon. Meskipun kembar, kami berbeda. Kakakku lebih pintar berdandan dan bersosialisasi daripada aku. Dia populer sejak masuk SMA. Dia juga di sukai oleh anak laki-laki di sekolah. Sedangkan aku…. aku tidak pandai berdandan, aku tidak suka sok akrab dengan yang lainnya, aku lebih suka menyendiri, dan aku sangat menyukai Kim Sung Won. Teman sekelas kakakku, Nam Ji Yoon.
Sepulang sekolah aku menghampiri kelas kakakku sebentar untuk membatalkan acara kami sepulang sekolah ini.
“Kakak!” kataku sambil berlari-lari kecil menghampiri kakakku yang tengah membereskan buku pelajarannya.
“Wae??” katanya.
“Sepulang sekolah, aku tidak bisa pulang bersama.” Kataku sambil membantu kakakku memasukkan buku kedalam tasnya.
“Arraseo. Sung Won sudah meminta ijin padaku.” Kata kakak dengan tenang. “Hae Yoon-ah, kalau kau suka Sung Won…. aku pasti akan membantumu!!” tambahnya.
“Jinja??”
“Keurom!!” kata kakakku.
Setelah meminta ijin kakak, aku langsung menuju halte dan melihat sosok Sung Won sedang duduk dengan segelas kopi di tangannya. “Sung Won-ah!!” panggilku.
“Oh, kau sudah datang.” Kata Sung Won.
“Ya.” Jawabku singkat sambil duduk disebelah Sung Won.
Sung Won mengulurkan segelas kopi tadi. Aku menyeruputnya. Aroma kopi ini benar-benar harum sekali. Serasa melayang begitu saja ketika menghirup aromanya.
“Ada apa?? Kenapa tiba-tiba ingin bertemu??” tanyaku.
“Aku… sebenarnya ingin berterima kasih karena kau telah menolongku kemarin.” Katanya.
“Ah, itu bukan apa-apa. Kemarin kau tiba-tiba terjatuh. Mau tidak mau aku harus membantumu berjalan ke ruang kesehatan.” Kataku.
Sung Won benar-benar sangat tampan hari ini. Aku merasa ingin sekali selalu bersama dengannya seperti ini.
Pagi ini, aku berangkat bersama kakak kembarku seperti biasanya. “Kakak, apa aku harus mengatakan perasaanku pada Sung Won??”
“Tentu saja!!! Aku akan membantumu mulai hari ini juga.” Kata kakak sangat meyakinkan.
“Terima kasih banyak ya…” kataku.
Ketika istirahat tiba. Aku memutuskan untuk pergi ke kantin. Tapi, aku tidak sengaja melihat kakak sedang jalan sambil bergandengan tangan dengan Sung Won. Aku tak tahu apakah aku salah lihat atau bagaimana. Tapi, kakak tahu perasaan ku pada Sung Won kan???
“Kakak!!” aku memanggil kakak saat itu juga.
Kakak mendekatiku. Lalu berbisik “ Ini adalah strategi mendekatkanmu dengan Sung Won.” Bisiknya.
“Tapi, Kakak tahu perasaan ku kan??” kataku.
Sebenarnya aku sangat terluka karena melihat saudara kembarku sendiri bergandengan tangan dan bermesrahan dengan orang yang aku sukai. Rasanya, aku tidak rela.
“Kau tenang saja. Aku tidak akan menyukai Sung Won. Dia bukan tipeku. Sudah dulu ya!! Dah…” kata kakak kemudian kembali menggandeng tangan Sung Won sambil tertawa dengan senangnya.
Apakah kakak tidak memikirkan perasaanku yang melihat mereka seperti ini?? Apakah kakak tidak pernah berpikir kalau aku akan sakit melihatnya dengan Sung Won sangat akrab seperti itu?? Sejak dulu, kakak selalu di idolakan oleh banyak laki-laki. Kakak adalah wanita yang ceria dan menarik. Oleh karena itu, banyak laki-laki yang menyukai kakak. Dia juga sangat pandai bergaul dan sangat mengerti laki-laki, kakak tahu bagaimana caranya menarik perhatian laki-laki yang ia incar. Sangat berbeda denganku. Untuk bicara dengan orang aku sukai saja aku masih sangat takut dan gugup.
Aku duduk di kantin sendirian sambil memandangi Sung Won dan kakak yang tengah mengobrol dengan serunya. Mereka sangat cepat sekali akrabnya.
“Kau cemburu??” kata Yun Seung mengagetkan ku. “aku duduk ya..” katanya, meskipun aku belum menjawabnya ternyata dia sudah duduk. Apa boleh buat??
“Bagaimana kalau Sung Won menyukai kakak??” tanyaku pada Yun Seung, terlebih-lebih pada diri sendiri.
“Aku tidak tahu kalau soal itu. Tapi, yang aku dengar. Kakakmu pernah merebut pacar sahabatnya sendiri waktu SMP benar tidak??” kata Yun Seung membuatku semakin jera.
“Benar. Dia merebut Kak Woo Young dari sahabatnya sendiri. Padahal, Kak Hyo Rin sangat baik padaku dan keluargaku. Dia juga tetangga kami. Tapi, persahabatan itu putus begitu saja karena kakak telah merebut Kak Woo Young dari Kak Hyo Rin.” Jelasku sambil megingat-ngingat kembali masa lalu itu.
“Kalian adalah saudara kembar. Namun, sifat kalian berbeda. Tapi, hati kalian tetap satu. Jadi tidak akan mustahil kalau kalian akan menyukai orang yang sama.” Kata Yun Seung.
Aku teringat kembali kata-kata kakak padaku tadi. >>Bayangan>> “Kau tenang saja. Aku tidak akan menyukai Sung Won. Dia bukan tipeku.” <<bayangan<<
“Kenapa aku ini?? Kakakku tidak mungkin menghianatiku kan?? Mana mungkin aku dan kakak menyukai satu orang yang sama??” kataku sambil berjalan ke kelas.
Tapi, ketika dalam perjalanan. Aku tidak sengaja mendengarkan pembicaraan cewek-cewek teman sekelas Sung Won.
“Bagaimana??”
“Mereka sedang mengerjakan pr bersama.”
“Wah, ada apa ini?? Kenapa Sang Putri (sebutan untuk Nam Ji Yoon, karena ia adalah wanita terpopuler nomor satu di sekolah) mengincar Sang Pangeran (sebutan untuk Kim Sung Won, karena ia adalah laki-laki terpopuler nomor satu di sekolah)??”
“Entahlah, tapi kurasa mereka sangat cocok sekali.”
“Benar.”
“Tapi, saudara kembarnya yang ada di kelas 1-2 juga menyukai Sung Won..”
“Wah bagaimana ini??”
Aku melirik mereka semua dengan tatapan ‘aku ada disini, kenapa kalian menyebut-nyebut namaku!!’.
Salah satu dari mereka menyadari keberadaanku dan segera memberi isyarat untuk diam keteman yang lainnya.
“Wah, saudara kembarnya jauh lebih menyeramkan ya??” bisiknya kepada teman yang lainnya.
“Iya.”
Mereka pikir aku siapa?? Aku kan tidak seseram itu??? >,<
Hari ini, kami juga pulang bersama. Seperti biasa, aku yang menghampiri kakak ke kelasnya.
“Biar aku bantu.” Kataku sambil membantu kakak merapikan bukunya.
“Hae Yoon-ah, kau pulang lah dulu. Aku masih ada urusan dengan temanku. Hari ini, aku ada kerja kelompok dengan Sung Won.” Kata kakak, membuatku mati beku di tempat.
“Kakak, akan ke rumah Sung Won??” tanyaku.
“Aku tidak tahu adik…..” kata kakak dengan lembut.
Apakah kakak baik kepadaku itu karena dia akan perlahan-lahan merebut Sung Won dariku? Aku tidak mau!!!!
“Kakak, masih ingat dengan janji kakak untuk menyatukan aku dengan Sung Won kan???” tanyaku sekali lagi.
“Pasti akan ku ingat sampai kapanpun! Sudah ya.. dah…” kata kakak sambil berlari meninggalkanku.
“Pasti Sung Won sedang menunggunya.” Kataku.
Setiap malam, aku jadi sulit untuk tidur karena terlalu memikirkan masalah ini. Aku bangun dan tidak sengaja melihat kakak sedang berbicara dengan seseorang di telpon.
“Ya, sangat suka sekali bunga mawar putih. Cake juga ya!! :D” kata kakak sambil tersenyum lebar.
“Iya!! Aku tahu kalau Sung Won orang yang baik!!!!” kata kakak.
Kakak…. sedang telpon-telponan dengan Sung Won selarut ini?? Ini kan jam setengah satu malam. Kenapa kakak melakukan ini?? apa jangan-jangan dia sudah mulai menyukai Sung Won?? Aku berlari ke ruang belajar kami dan menghidupkan komputer. Aku melihat pesan di akun twitter kakak lewat akun twitterku. Ternyata, kakak dan Sung Won juga sering sekali berbalas pesan.
Ah!!!! Sung Won memention kakak!!!
@JiYoonNam12 kalau begitu akan aku bawakan semuanya yang kau minta!! Kau tenang saja. apapun yang kau katakan, pasti akan ku bawakan!! 😀 RT @SungKyu09 Agar romantis, kau bawa mawar putih dan cake ya!! 😀
Kakak dan Sung Won akan kencan???? Apa jangan-jangan mereka sudah jadian!!
Aku kembali ke dalam kamar dan melihat ada pesan masuk di handphone kakak. Dengan cepat, tanganku langsung menggapainya dan membuka pesan itu. Dari Sung Won??
From: Kim Sung Won [0XX-XXX-XXX]
**Ji Yoon, terima kasih banyak ya!! :D. Kau sudah sangat membantuku. Aku jadi semakin menyukaimu!! :D. Besok kita bertemu di taman belakang sekolah ya!!!
Apa ini?? kenapa?? Aku sangat sedih. Ternyata kakak memang jadian dengan Sung Won. Tak ku sangka akan begini jadinya. Kini, aku menyadari bahwa kata-kata Yun Seung itu ada kalanya benar. >>bayangan>>“Kalian adalah saudara kembar. Namun, sifat kalian berbeda. Tapi, hati kalian tetap satu. Jadi tidak akan mustahil kalau kalian akan menyukai orang yang sama.”<<bayangan<<.
“Aku berangkat!!”
“Hae Yoon-ah, kau tidak menunggu kakakmu??” teriak ibu dari dalam rumah.
“Tidak bu!!” teriakku juga.
Pagi ini, aku berangkat sendirian. Aku sangat kesal dengan kakak dan tidak mau menatap wajahnya yang sok polos itu.
“Sung Won!!!” kataku terkejut ketika melihat Sung Won sedang berdiri didepan gerbang rumahku.
Pasti dia sedang menunggu kakak. Ya, itu pasti!! Karena kakak adalah pacarnya.
“Hae Yoon-ah…” kata Sung Won sambil mengurai senyum tampannya padaku.
‘Hae Yoon-ah!!!! Jangan terpancing dengan senyum busuknya itu!!!!’ aku menguatkan diriku dari godaan Sung Won dengan caraku sendiri. Begitu merasa kuat, aku langsung bersiap-siap akan mendorongnya ke jalan.
“Jangan bersikap sok baik lagi padaku!!!” kataku sambil mendorongnya kejalan hingga tersungkur. Aku tak pernah tahu kalau diriku punya tenaga sekuat ini.
Sung Won kelihatannya terkejut dengan sikap beraniku ini. Matanya melotot dan menunjukkan ekspresi ‘kenapa kau bisa jadi seperti anjing liar begini’ padaku. Kemudian, Sung Won berdiri dan membersihkan jasnya. “Hae Yoon-ah!!! Apa ada yang salah denganmu??”
Aku tidak menghiraukannya. Aku juga menepis genggaman tangannya di lenganku. Aku berlari dan tidak mau bertemu dengan mereka berdua selama di sekolah nanti.
“Tidak mau istirahat???” tanya Yun Seung sambil duduk disebelahku dan mengulurkan segelas jus kepadaku.
“Tidak.” Jawabku dengan kasar. Aku baru sadar, kalau Yun Seung tidak ada urusannya dengan masalah ini. Dia justru yang memberikan masukkan dan berita seputar mereka berdua padaku. “Maaf…” kataku lirih.
“Tidak usah meminta maaf begitu. Kau tidak salah. Oh iya, aku dengar mereka sedang merencanakan sesuatu.” Kata Yun Seung.
“Sudahlah, kau jangan membahasnya lagi!! Mereka adalah penghianat. Mereka berdua sudah pacaran dan akan kencan sepulang sekolah nanti!!!” kataku.
Aku terpaku ketika melihat Sung Won datang ke taman belakang sekolah bersama kakak. Tiba-tiba ada kekuatan yang membawaku untuk menghampirinya.
“Kakak!!!” celetukku.
“Oh!! Hae Yoon!! Kenapa tadi kau membiarkan kakakmu ini berangkat sekolah sendirian??” kata kakak dengan sok manis kepadaku.
“Kakak suka Sung Won kan???” seruku didepan kakak, Sung Won, dan Yun Seung.
“Hahahah!!!!! Kau ini bicara apa?? Mana mungkin aku menyukai Sung Won?? Sung Won ini…”
“Pacarmu kan????” selaku. “Kakak jangan menyembunyikan apapun padaku karena aku pasti akan tahu itu. Kau selalu bilang kalau tidak mungkin menyukai Sung Won.. tapi buktinya??? Dasar pembohong!!!!” kataku sambil mendorong kakak.
“Hae Yoon-ah!!! Apa yang kau lakukan?? Kenapa kau mendorongnya?? Dia itukan kakakmu. Mana boleh kau membuat gadis baik sepertinya menangis seperti ini???” kata Sung Won.
“Sung Won-ah, aku menyukaimu lebih dari apapun. Tapi, kalau kau suka kakak… silahkan saja ambil dia!!!!!” kataku lalu berlari pergi meninggalkan mereka bertiga yang tegah menatap kepergianku dengan memasang wajah ‘ada apa dengan anak ini?’
Semenjak itu, aku tidak mau menemui kakak. Padahal, ulang tahun kita kurang 3 hari lagi. tapi, kenapa malah jadi begini?? Kakak sungguh tega padaku. Padahal aku sangat percaya padanya.
Kami tetap diam saja ketika dirumah. Meskipun ibu memanggil kami berdua, kami tetap bersikukuh untuk tidak mengatakan masalah sepele itu.
“Hae Yoon-ah..” panggil kakak ketika aku hendak masuk kamar.
Aku hanya menatapnya tanpa berkata apapun.
“Maafkan aku karena tidak berkata jujur. Tapi, kau hanya salah paham.” Katanya lalu masuk kedalam kamarnya, begitupun denganku.
“Dia pikir aku tidak tahu semuanya?? Salah paham apa?? Kenapa disini hanya aku yang seolah-olah bersalah?? Lucu sekali. Aktingnya juga sangat bagus. Kenapa dia tidak jadi seperti Kim Tae Hee saja, atau menjadi lawan main Siwon di Skip beat. Huh…” omelku di dalam kamar. Malam ini kami tidur terpisah. Ya, mungkin dia tahu kalau dia salah..makanya dia pergi tidur di kamar tamu.
Saat sekolahpun, aku justru berangkat bersama mobil Yun Seung. Di sekolah pun aku hanya bermain dengan Yun Seung. Meskipun semuanya sedang gempar dengan berita kemarin lusa di taman belakang sekolah.
“Hae Yoon-ah, kenapa kau jahat sekali???” kata teman sekelas kakak.
“Kau pikir kau siapa?? Jangan ikut campur dalam masalah kami. Urus saja masalahmu sendiri!!” bentakku.
“Hey… ada apa sebenarnya denganmu??” katanya sambil berjalan meninggalkanku yang sedang berdiri tak bergeming di tempat.
“Hae Yoon-ah!!” panggil Sung Won dari arah yang berlawanan denganku.
“Mwo??”
“Aku mau menjelaskan semuanya!!” katanya.
“Sudahlah, aku sudah muak!!” kataku sambil lalu.
Sung Won mengejarku dan menghentikan langkahku. “Tunggu dulu. Tapi kau salah sangka. Aku akan menceritakan semuanya padamu. Tapi, sebelumnya kau harus menjenguk kakakmu dulu di ruang kesehatan.”
Aku sempat kaget. Namun, aku berusaha menahan rasa kehawatiran dalam diriku. Aku tidak boleh kalut dalam hal ini. Pantas saja, sejak tadi aku gelisah dan jantungku berdebar-debar. Ternyata Kakak sakit. Tapi, apa boleh buat. Mungkin dia juga sedang tidak ingin bertemu denganku.
“Dia tidak mau bertemu denganku.” Kataku lalu melanjutkan langkahku menuju kelas.
Tapi, Sung Won kembali menahanku. “Tolonglah! Aku melakukan ini bukan seolah-olah untuk Ji Yoon. Tapi, ini untukmu juga.” Kata Sung Won.
Dengan berat hati dan rasa was-was, akhirnya aku mau menjenguk kakak di Ruang kesehatan. Kakak sedang berbaring dan sangat lemas.
“Dia belum sadar?? Kenapa dia??” bisikku pada Sung Won.
“Dia pingsan tadi pagi.”
“Aku sudah menjenguknya kan. Kalau begitu, aku pergi.” Kataku.
“Hae Yoon-ah!!! Tunggu!!!” kata Sung Won sambil merangkul tubuhku dari belakang.
Aku hanya bisa diam dan tak berkutik. Tubuhku tiba-tiba saja menjadi seperti bongkahan es. Apa yang terjadi pada diriku saat ini?? kenapa tiba-tiba tekadku bisa goyah ketika Sung Won didekatku.
“Kau salah sangka. Aku tidak berpacaran dengan Ji Yoon.” Kata Sung Won.
Aku melepaskan pelukkan Sung Won. “Tapi, kau suka kakak kan???”
Sung Won menarikku keluar dari ruang kesehatan. “Kau ini benar-benar membuatku pusing!”
Sung Won marah?? Padaku??
“Kenapa kau marah padaku??” tanyaku sambil mengangkat kepalaku.
“Kau itu membuatku jadi serba salah. Apakah aku salah kalau aku merencanakan sesuatu bersama Ji Yoon untuk ulang tahunmu???” kata Sung Won dengan nada suara yang tinggi.
Tubuhku tiba-tiba saja melemas. Ulang tahunku?? Sung Won dan kakak bersekongkol untuk membuat pesta kecil untuk ulang tahunku?? Padahal, kakak juga ulang tahun kan??? Ya, ulang tahun kami memang kurang 3 hari lagi.
“Sekarang, kau pergi meminta maaf pada kakak mu sana. Dia sudah banyak membantuku. Aku tahu, kau adalah anak yang baik. Dia selalu bercerita tentang kau ketika kami pergi bersama. Dia bilang akan membantumu dalam berdandan dan bersosialisasi. Tapi, aku menolaknya. Ku pikir, kau tidak perlu bersosialisasi dengan yang lainnya karena yang kau butuhkan hanya aku.” Kata Sung Won.
“Jadi, kakak….. dan kau..”
Sung Won mendesah. “Bukankah tadi aku sudah bilang???”
Aku berlari ke dalam ruang kesehatan dan mendapati kakak sedang duduk diranjang. Aku berlari menghampirinya dan memeluknya.
“Maafkan aku kak… Aku berprasangka buruk padamu. Aku salah…” kataku sambil menangis.
“Lihatlah wajahmu yang jelek itu! akan semakin jelek kalau kau menangis. Diamlah. Aku sudah memafkanmu. Bukankah sudah ku jelaskan kalau aku tidak mungkin menyukai Sung Won. Aku tidak akan membuat adik kesayanganku menangis. Sebenarnya, aku juga salah karena tidak peka dengan rasa cemburumu itu. Aku juga tidak bilang kalau kami sedang merancang surprise untukmu, tapi, kalau aku cerita padamu itu namanya bukan surprise kan???” kata kakak.
Aku hanya mengangguk. Aku hanya bisa diam menghadapi sifat bodohku ini. kakak begitu dewasa, sehinga aku iri dengan sifatnya yang begitu mendekati sempurna itu.
3 hari kemudian….
“Cepat!!!” perintah kakak. “Sung Won sudah menunggumu di halte di depan sekolah. Hari ini, kau akan kencan dengannya kan???”
“Kencan??”
“Uppss!!!! Sebenarnya ini rahasia. Tapi, aku takut kau salah sangka lagi.” kata kakak.
Aku tidak jadi membantu kakak membereskan bukunya dan segera berlari menuju halte didepan sekolah. Di sana sudah ada Sung Won yang duduk sambil melipat tangan di depan dadanya.
“Sung Won-ah…” panggilku.
Sung Won tersenyum dan mengulurkan enambelas tangkai mawar putih padaku. “Selamat Ulang tahun yang ke enam belas. Semoga kau bisa jadi pacarku>>(diucapkan dengan cepat). Ini.” katanya sambil menyerahkan sebuah tiket menonton film cinta favoriteku di bioskop.
“Apakah kakak yang memberitahumu semuanya.” Tanyaku.
“Ya. Tentu saja.” kata Sung Won lalu menggandeng tanganku.
Kami sangat menikmati kencan kami. Selesai menonton film, Sung Won mengajakku makan di restoran mahal milik ibunya.
“Ah… Tuan muda mau makan apa??” kata seorang pelayannya.
“Aku pesan Cheese Cake 2 dan Chocolate panas 2.” Kata Sung Won.
“Pasti kakak juga yang memberi tahumu soal makanan favoriteku kan???” tanyaku.
“Aku sudah bilang kan. Kalau dia itu sangat membantuku. Aku tahu semuanya dari dia. Apapun yang aku tanyakan tentangmu, pasti dia beri tahu. Tapi, ada satu pertanyaan yang dia tidak jawab, dia bilang kalau aku harus menanyakan langsung kepada orangnya.”
“Benarkah??? Kalau begitu katakan saja, aku akan menjawabnya.” Kataku.
“Apakah kau menyukaiku??” tanya Sung Won padaku dengan wajah yang merah padam.
“Hya!!! kau pikir aku melakukan ini semua itu karena apa?? Aku sudah melangkah sejauh ini untuk mendapatkanmu kan??” kataku.
“Berarti kau…”
“Ya.” Jawabku. “Aku menyukaimu. Makanya aku bilang kepada kakak agar dia membantuku untuk mendekatkan kau padaku. Tapi, karena kebodohanku… rencana kalian jadi berantakan kan??” tambahku.
“Tidak juga. Lalu kenapa bisa kau cemburu seperti itu pada kakakmu?? Bukankah seharusnya kau percaya padanya.” Kata Sung Won sambil menatapku lekat-lekat.
“Aku curiga dengan hubungan kalian yang misterius dan sembunyi-sembunyi itu. lagipula, kakak adalah orang yang cantik. Lembut, manis, pintar dan serba bisa. Aku jadi iri padanya dan berpikir kalau Sung Won akan mudah jatuh cinta pada kakak.” Kataku sambil tertunduk malu.
Sung Won kembali mendesah. “Kau ini!!! Ada kok yang tidak bisa dilakukan oleh kakakmu. Dia tidak bisa bersikap ceroboh sepertimu, dia tidak bisa bersikap manja sepertimu, dia tidak bisa makan chocolate panas sepertimu, bahkan dia tidak menyukaiku sepertimu, dan dia tidak bisa menjadi dirimu. Karena kau adalah kau dan dia adalah dia. Meskipun kalian kembar, tapi kalian berbeda. Makanya, aku tidak bisa menyukai Ji Yoon. Walau wajah kalian sama, tapi aku tetap menyukai Hae Yoon bukan Ji Yoon. Karena aku tidak bisa menemukan Hae Yoon dalam diri Ji Yoon.”
~end~
Dalam cerita ini, kata-kata Sung Won yang paling aku sukai adalah “Kau ini!!! Ada kok yang tidak bisa dilakukan oleh kakakmu. Dia tidak bisa bersikap ceroboh sepertimu, dia tidak bisa bersikap manja sepertimu, dia tidak bisa makan chocolate panas sepertimu, bahkan dia tidak menyukaiku sepertimu, dan dia tidak bisa menjadi dirimu. Karena kau adalah kau dan dia adalah dia. Meskipun kalian kembar, tapi kalian berbeda. Makanya, aku tidak bisa menyukai Ji Yoon. Walau wajah kalian sama, tapi aku tetap menyukai Hae Yoon bukan Ji Yoon. Karena aku tidak bisa menemukan Hae Yoon dalam diri Ji Yoon.” Menurutku, rasanya so sweet banget kalau ada cowok yang bilang gitu ke ceweknya yang punya saudara kembar. Author suka banget sama anak kembar, makanya pengen bikin cerita tentang anak kembar. Tapi, baru kesampaian sekarang. Maaf ya, kalau ada kesamaan nama, tempat, tokoh, dan yang lainnya. Karena ini adalah fiktif belaka dan semata-mata hanya untuk hiburan saja. hehehe…